Pages

Teman yang selalu menjaga

Weekend waktu itu sangat cepat sekali berlalu. Karna sakit pilek maka saya meluangkan banyak waktu saya di tempat tidur. Maklum orang mancung kan kalau pilek susah :D. Padahal baru 2 minggu yang lalu saya sembuh dari batuk pilek. Sial :| . Saya teringat teman baik saya yang saya kagumi dari dulu. Percaya nggak percaya terkadang kami bisa merasakan sama satu lain seperti ketika perasaan saya nggak enak dia sedang sakit dan sebagainya.

Di malam itu saya menanyakan kabarnya dan benar juga, waktu itu dia sedang sakit. Dia mimisan karna kecapekan mengajar selama hari aktif karna tuntutan perkuliahannya. Dia itu emang dari dulu nggak bisa terlalu capek. Sebenarnya mimisan itu nggak berbahaya sih. Dibuat istirahat saja paling udah sembuh. Tapi yang bikin saya ngeri darahnya nggak cuman keluar dari hidung tapi juga dari mulut. Mana film indonesia kalau udah keluar darah dari mulut bawaannya sakit keras lagi. Saya kan jadi kuatir.

Hubungan kami sebenarnya agak sedikit nggak jelas. Kadang deket kadang jauh. Yah keadaan nggak seperti dulu dimana kita bisa lebih sering memperhatikan sesama. Saya jadi agak canggung untuk menanyakan kabarnya. Padahal ya emang pengen tau sih.

Tapi di hari selanjutnya ternyata pendarahannya sudah berhenti. Alhamdulillah.... ketika saya berfikir chat sudah berakhir tiba tiba hape saya kembali berbunyi. Pesan dari dia yang kira kira isinya seperti ini “Galih Putera Nugraha Suminto... Saya meminta anda untuk menjadi teman yang selalu menjagan saya, apakah anda bersedia?” Saya tersenyum senang membacanya. Dengan perasaan senang saya membalas. “Tentu saja, Galih Putera Nugraha Suminto dengan senang hati :)”

Eits eits, bentar bentar.  Saya mencoba mengamamati kata katanya tadi “...teman yang selalu menjaga saya,...” Oh men, saya di friendzone :O . Tapi nggak apalah. Saya teringat kata kata jebraw di travel series jalan jalan men yang kira kira seperti ini “Dari temen jadi demen dari sahabat jadi dekat, dari hangout jadi.....” oke bagian terakhir nggak usah dilanjutin. Saya memang nggak berharap apa apa. Bisa jadi teman baiknya sudah merupakan kebahagiaan sendiri bagi saya. :D *cie menghibur diri sendiri

Galih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar