Pages

Balada nyamuk kontrakan

Surabaya, kota pahlawan yang katanya merupakan kota terbesar kedua di indonesia. Entah dalam segi fasilitas atau luas daerah. Kota ini di kenal dengan logat jawanya yang khas, ada beberapa yang bilang orang orangnya kasar dan keras di bandingkan dengan jawa tengah. Perkembangan kota ini bisa di bilang cepat. Banyak industri berkembang disini. Tapi bukan hanya industrinya saja yang berkembang cepat tetapi juga populasi nyamuk. :|

Nyamuk entah mengapa menjadi khas Surabaya terutama daerah yang dekat dengan pantai dimana terdapat banyak sungai. Setalah melakukan analisa panjang di bandingkan dengan kota Kudus asal saya, surabaya dapat menumbuhkan populasi nyamuk lebih cepat karna banyaknya genangan air disini. Berbeda dengan Kudus dimana air selalu mengalir ke kota di bawahnya seperti Pati, Demak atau Jepara.

Setelah pindah rumah ke perumahan dosen ITS blok U. Saya harus beradaptasi dengan nyamuk nyamuk disini. Beruntung sekali rumah kami dekat dengan sungai yang kadang tidak mengalir sehingga nyamuk dengan bebas berkembang biak disana :|.

Setelah melakukan perhitungan cepat. Total jumlah nyamuk di kontrakan saya saat itu mencapai 5200 ekor (kalau nggak percaya hitung sendiri). Dengan rata rata kematian nyamuk 50 per hari dan kelahiran nyamuk 200 ekor perhari. Sangat tidak imbang bukan?

Nyamuk nyamuk ini sungguh mengganggu jam istirahat kami. Kami baru bisa tidur lelap ketika sudah benar benar mengantuk. Sekitar jam 12 minimal di setiap harinya. Bagi saya sendiri nyamuk nyamuk ini memberikan efek spesial. Entah kenapa dari saya kecil ketika saya digigit oleh nyamuk pasti akan membekas bintik bintik merah di badan saya.

Ketika wisuda ITS ke 110 saya menunjukan kepada teman teman saya. Ketika itu ada satu orang wanita disana. Saya  menunjukan kaki dan tangan saya yang dipenuhi oleh bintik merah dan anda tau apa yang di ucapkan wanita itu? kurang lebih seperti ini "Hiii.... geli lihatnya, hih..." dengan ekspresi jijik :| . Bayangkan, saya lelaki tampan seantero jagat mendapatkan perkataan seperti itu. Sungguh menusuk hati.

Ini tidak bisa di biarkan. Akhirnya saya menuju ke perbelanjaan favorit anak ITS yaitu Sakinah untuk membeli raket listrik untuk menyatakan perang dengan balada nyamuk kontrakan >=). Setiap malam sebelum tidur saya selalu melakukan inspeksi terhadap nyamuk di kamar saya. Dan alhamdulillah dengan adanya raket ini saya dan teman teman berhasil meningkatkan potensi kematian nyamuk tiap harinya dari 50 menjadi 150 per hari (Tetep nggak ada habisnya :'( ). Yah, setidaknya saya bisa tidur dengan nyenyak di malam malam setelah itu. 

Galih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar