Meskipun dari kuliah saya udah biasa kerja sambilan, ketika saya bekerja tetap entah kenapa rasanya beda. Perbedaan yang paling kerasa sih waktu. Tuntutan 8 jam sehari plus satu jam istirahat ini membuat saya merasa kehilangan waktu luang seperti saat kuliah.
Bukannya saya tidak mencintai pekerjaan saya. Kantor saya kantor paling asik yang paling asik yang pernah saya singgahi. Kalian bebas pake baju apa aja ke kantor, bebas masuk jam berapa aja, makan 2 kali sehari gratis, ngeteh dan ngopi sampe kembung, ada xbox, gitar, perpustakaan. Nyamaan banget. Akan tetapi ada sesuatu yang hilang bagi saya. Dan setelah melalui pertapaan, saya menyadari sesuatu itu adalah suasana di himpunan saya.
Saya merindukan masa masa rapat ngomongin sesuatu, merencanakan sesuatu, ngerjain maba, atau sekedar guyonan ngalor ngidul. Kalau istilah saya sih saya merindukan aktivitas aktivitas nggak penting itu. Menurut saya itu menstabilkan saya dari dunia teknikal.
Kalau kata pacar saya, saya harus mencari hobi baru. Tapi nyari hobi itu nggak segampang nyari cewek rek :D. Hobi itu harus memiliki daya candu bagi orang yang menekuninya. Sementara saya tidak mempunyai kegiatan yang seperti itu. Atau mungkin lebih tepatnya belum punya.
Ini ibarat Move On dari kehidupan lama. Kadang kadang kita baper ketika mengingat kehidupan lama. Inget kontrakan, temen temen kontrakan, anaknya bapak kontrakan *eh, kucing tetangga di kontrakan, mak yeye, admin lab, komputer lab, Ruang himpunan. Bapeer :'(
Pernah saya ingin beradaptasi dengan kebiasaan orang jakarta. Cara mereka menghibur diri. Tapi ngelihat gemerlap kehidupan kemang saya jadi ngeri sendiri.
Suatu malam saya kelaparan jam 1 malam. Saya dan teman saya bergegas ke McD untuk mecari sesuatu yang bisa dimakan sebelum kami saling memakan karea saking laparnya akibat begadang. Saat kami melintasi bar bar di jalan kemang raya kami melihat orang orang gaul lagi antri parkir mobil di halaman bar. Dengan gaya busana yang membuat kami begumam "lho, lho, lho, lho.... lho, lho, lho, lho...." kira kira seperti itu dengan tempo yang cepat, terus menerus kami ucapkan sepanjang jalan sambil melihat kiri dan kanan. Rasa ngeri bercampur penasaran menyelimuti perjalan kami.
Karena saya anak yang baik dan berbudi pekerti, nggak mungkin saya membiasakan dengan gaya hidup seperti itu. Paling dulu yang biasanya njajan di mak yeye sekarang berganti ke McD dan KFC sekali kali pindah D'cost atau Holycow. Hiburan kami tidak jauh jauh dari makanan.
Sampai sekarang saya masih mencoba untuk move on dan melanjutkan hidup yang baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar