Pages

Yang kamu inginkan, belum tentu kamu butuhkan

Suatu kejadian menarik lagi bagi saya pada saat saya sedang rapat SC dan ketika itu saya melihat mas Hani ijin makan kepada kami membuka bekalnya dari rumah. Ketika melihat itu kawan, jujur saya lantas mupeng. Kayaknya nikmat sekali memakan makanan itu walaupun hanya nasi putih dengan hiasan tempe tahu dan telur ditambah dua biji pisang raja yang menggoda. 

"Mau pisang?" kata mas hani menawarkan kepada saya. Saya ya mau lah :D tanpa basa basi langsung mengupas dan melahap pisang tersebut bak monyet kelaparan. Sungguh luar biasa rasa pisang raja yang imut imut itu. Bukannya saya lapar lho rek, saya merasakan rasa lain ketika mulut saya perlahan mengunyahnya. Pengen tau rasa apa? Penasaran? Saya kasih tau temen temen, rasa itu disebut rasa cinta ibu.

Lucu juga kalau diingat ingat waktu saya SD, ketika saya diberikan bekal oleh ibu saya untuk makan disekolah. Jujur saya malu pada waktu itu, takut dibilang anak mama lah, manja lah. Tapi ketika saya melihat fenomena itu pada saat SMA dan kuliah ketika saya jauh dari orang tua. Saya malah kepengen dibawain bekal seperti itu temen temen. Bukan masalah bekalnya, kalau mau juga kita bisa kan beli atau masak makanna sendiri lalu kita bawa ke kampus atau sekolah. Tapi kenikmatan yang sesungguhnya dari memakan bekal adalah merasakan kepedulian sang ibu kepada kita.

Mungkin segala sesuatu yang kita dapatkan selama ini kurang berarti bagi kita. atau malah memalukan bagi kita. Nyusahin, megelin, bikin emosi dan lain lain. Sehingga kita berangan angan ingin meiliki suatu yang lebih dari apa yang selama ini kita miliki. Tapi apakah benar yang kita inginkan itu sesuatu yang kita butuhkan? atau jangan jangan yang sudah kita miliki inilah yang sebenarnya kita butuhkan?

Renungkanlah kawan....

Galih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar