Kata orang sehat itu mahal. Bahkan nggak ternilai harganya. saya sangat setuju dengan katak kata ini apalagi setelah beberapa hari ini terkena herpes.
Temen temen tau herpes? herpes itu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kulit manusia. Herpes ini banyak jenisnya bahkan cacar air di kategorikan sebagai herpes (Serius ini ilmiah lho)
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya bagi saya terkena herpes. Tapi herpes yang satu ini sungguh menyiksa. Luas baget di sekitar paha kiri dan kanan saya. Bagi temen temen yang terkena herpes sebaiknya daerah yang terserang jangan digaruk. Karena jika airnya pecah dan terkena bagian lainnya konon katanya akan melebar. Apesnya saya tidak mengetahui rasa gatal di paha saya karena herpes jadi ketika pulang dari kampus tiba tiba udah lebar aja :(
Mungkin bagi sebagian orang terkena herpes itu nggak keren. Sebisa mungkin luka itu di tutup. Tapi hal ini nggak berlaku untuk saya. Ketika penyakit ini melebar saya dengan pede menggunakan celana pendek ke medical center ITS memamerkan penyakit saya ini. Begitu di ruang tunggu saya duduk di baris terdepan antrian. Lalu tiba tiba mbak mbak yang ada di sebelah saya memutuskan untuk pindah tempat sehingga hanya saya yang tersisa di deret itu. Pedih.
"Nyeri mas?" Tanya dokter,
"Nggak sih dok, gatel sama perih" jawab saya
"Wah berarti ambang nyerinya mas tinggi jadi nggak kerasa nyeri. Padahal sudah selebar ini" kata dokter menerangkan
"Mungkin karena saya sudah sering nyeri di hati kali ya dok. haha...". Jawab saya sambil curhat colongan.
Dokter tidak merespon. Lalu ada hening yang panjang.
Temen temen kontrakan jadi suka menjahili saya. Entah niat bercanda atau memang sengaja menghina. Saya jadi bulan bulanan karena penyakit ini. Tiba tiba semua orang enggan melakukan kontak fisik dengan saya. Bahkan ketika saya pergi makan dengan teman nongkrong saya. Setiap sudut yang kami singgahi penyakit saya yang satu ini selalu di umumkan di khalayak ramai. "Hoe, temen saya kena herpes, temen saya kena herpes" Sungguh perbuatan yang tidak perlu.
Saya sendiri pun sebenernya jengkel karena nggak sembuh sembuh dan perih sekali. Padahal lagi semangat semangatnya ngerjain skripsi. Tapi salah satu teman saya berkata "Sabar, sakit itu kalau di hadapi dengan sabar dan ikhlas akan menggugurkan dosa". Kalau sudah begini saya hanya bisa senyum. Maklumlah sesama orang alim nggak boleh protes :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar