Pages

BBM oh BBM

Selama saya hidup sampai saya berumur 20 tahun saya merupakan saksi hidup dari kenaikan BBM berkali kali. Tapi yang paling mengganggu adalah di masa masa saya sedang kuliah. selama saya kuliah ada 2 kali kenaikan dari 4.500 menjadi 6.500. Setelah saya berfikir nggak akan yang lebih buruk lagi ternyata di tahun ke empat saya bensin naik lagi menjadi 8.500. Oh men... :'(

Pada pemerintahan presiden RI ke 7 Bapak Jokowi kenaikan BBM dianggap perlu karna memang konon katanya subsidi ini salah sasaran. Kebanyakan yang menikmati subsidi ini adalah rakyat menengah keatas yang mayoritas memiliki lebih dari satu kendaraan pribadi. Kalau di pikir pikir bener juga sih. Buktinya setiap mau naik harga lautan mobil dan motor terlihat di pom bensin. Nah tuh, yang bermobil kan orang orang kaya. :|

Kenaikan kali ini sangat cerdik menurut saya. cuman tenggang waktu beberapa jam sejak pengumuman. Kalau menurut kalian mendadak, hal ini malah mengurangi potensi penimbunan BBM lho. Keren juga.

Terlepas dari baik buruknya kebijakan ini, saya sebagai mahasiswa yang hidup setengah setengah ini jadi terganggu. BBM naik tapi jatah bulanan tetep aja. Yah tinggal tunggu waktu aja sih sampai makanan jadi naik, kendaraan umum juga naik. Padahal bus untuk pulang kampung waktu saya mahasiswa baru hanya 55ribu. Sekarang? bisa sampai 100rb. Waw... :o

Tapi kami sebagai mahasiswa insan cendekia yang merupakan harapan bangsa tidak habis ide menangani hal ini. Dimulai dari mengganti kebiasaan ke kampus dengan berjalan kaki atau bersepeda. Sampai yang mengurangi intensitas pulang kampung. Nah kalau saya yang asalanya 1 bulan sekali mungkin jadi 2 bulan atau 1,5 bulan. Tapi gimana nasib temen saya yang satu semester sekali? kasian banget kalau jadi 1 taun sekali.

Selain itu kalau mahasiswa seperti kita sudah terdesak dengan keadaan seperti ini, tabiat kita yang berhubungan dengan bensin pun menjadi kikir. Yah kikir. Kalau mau makan bareng sebisa mungkin numpang motor temen. Kalau ada yang pinjem motor jangan lupa bensin di ganti. kalau ada yang minta anter, kita berubah dari temen jadi tukang ojek yang minta upah. Ketika suara pembelaan terucap "Kita kan temen?". maka di keadaan genting seperti itu keluarkanlah jurus pamungkas lupa ingatan dengan bertanya balik "Sampean siapa ya?" :D

Galih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar