Pages

Cuci Cuci....


Menjadi Anak kost membawa perubahan kepada hidup kita para pembaca sekalian. Kita harus dituntut untuk menjadi anak yang mandiri. bukan hanya mandiri sendiri tentunya, tapi juga makan sendiri, pake baju sendiri, nyuci sendiri, nyetrika sendiri, baca buku sendiri, bikin PR sendiri, apalagi yah.. pokoknya serba sendiri lah, gag bergantung kepada orang lain.

Salah satu kegiatan wajib anak kost demi kelangsungan hidupnya adalah mencuci. terkadang kita lupa bahwa pasokan baju bersih kita sedang menipis di lemari karna sibuknya kegiatan kita. berbeda dengan menyetrika mencuci ternyata jauh lebih penting. anda tau kenapa? karna pada dasarnya pakaian yang tidak disetrika bila dipakai akan rapi dengan sendirinya. Ajaib bukan? tapi untuk bahan kaos biasa biasanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, hehe....

Dalam melakukan kegiatan cuci mencuci kita harus meneguhkan tekad kita sob, terdengar agak alay memang tapi jika kita tidak meneguhkan tekad kita maka baju baju kita tidak akan terurus dengan baik. Alkisah suatu hari panji teman saya di El-Slameto merendam pakaian kotornya dengan rinso. karna petunjuk penggunaan detergen tersebut harus direndam dulu selama 10 menit agar noda noda bandel gampang dikucek maka panji merendam pakaian tersebut.

10 menit berlalu, Panji mulai tersadar akan cuciannya. tapi karna Panji merupakan anak SMA yang tentunya berbeda dengan anak SMP atau SD yang menaati aturan tanpa berfikir kritis, Panji mulai memikirkan baik baik maksud instruksi tersebut, 10 menit noda yang membandel gampang dikucek, bayangkan jika 30 meni pakaian itu direndam, maka noda yang membandel del del pasti akan luntur juga. oleh karna itu waktu perendaman bertambah panjang

30 menit berlalu panji mulai melupakan cucian tersebut karna asyik akan kegiatannya yang lain sampai pada malam hari ketika mata mulai mengantuk Panji teringat akan cuciannya tapi karna rasa malas yang melanda maka cucian tersebut akhirnya masih tertunda. ketika pagi datang maka bau busuk pun mulai terasa dari cucian tersebut. saya yang kebetulan berkamar didekat tempat cucian mengendusnya terlebih dahulu.

"Woi nji, pakaianmu tuh.... udah berapa lama kamu rendem sampai bau gitu." dengan santai Panji menjawab "Tenang aja.... nanti aku kasih pewangi biar baunnya gag busuk".  hebat, benar benar hebat, Panji memang manusia solutif, dapat mengatasi permasalahannya. Tapi masalahnya bau busuk cuciannya masuk ke kamar saya. Siapa juga yang peduli sama pakaiannya. Aarrrghh....  -__-

Mencuci juga butuh kesiapan tenaga. jangan sekali sekali mencuci dengan kondisi fisik yang kurang baik. Pada waktu itu saya baru pulang dari kegiatan ekstrakulikuler saya. terkaget akan hilangnya baju dilemari saya menandakan saya lupa mencuci baju baju kotor. alhasil saya harus mencuci ditengah kondisi fisik yang lemah ini. kuletakkan pakaian kotor di ember, setelah direndam dengan detergen entah mengapa tangan ini terasa berat untuk mengucek pakaian yang menumpuk itu, muncullah ide brilian di otak saya. tak ada tangan kakipun jadi, pakaian kotor yang sudah terendam saya injak injak merata gesek gesek kekana dan kekiri dengan kaki saya laksana gadis belanda yang membuat minuman anggur di tong yang besar (eh, belanda bukan sih....). Bayangkan di saat ibu ibu mencuci hanya dengan satu jari (mesin cuci). saya seorang anak SMA telah menemukan metode mencuci baru yaitu mencuci tanpa jari :D sesat rek....

Galih Putera NS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar